Faktaseleb-Awkarin, ikut menyoroti sebuah peristiwa yang tengah ramai diperbincangkan yaitu kematian seekor anak harimau peliharaan Alshad Ahmad. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Karin Novilda, yang lebih dikenal sebagai Awkarin, mengomentari kelakuan Alshad Ahmad yang memelihara harimau di rumah hingga akhirnya harimau itu meninggal.
“Baru aja ada berita yang bilang bahwa salah satu bayi harimau yang dirawat oleh Alshad Ahmad meninggal. Diketahui juga, ternyata sudah ada 7 anak harimau yang meninggal dari 1 indukannya,” tulis Awkarin dalam kolom keterangan unggahannya pada Kamis (27/7/2023).
“Alshad Ahmad emang sudah sejak lama menjadi kontroversi karena ia memelihara satwa liar, namun kejadian ini juga akan menjadi pemicu untuk membahas mengenai domestikasi satwa liar atau hewan buas,” tambahnya.
Dalam unggahannya, Awkarin menyoroti bahwa satwa liar seharusnya tidak ditempatkan di rumah. Ia menjelaskan tentang penangkaran hewan di rumah, rantai makanan, hingga dampak perpindahan hewan dari habitat asalnya.
“Binatang buas adalah binatang yang berada di posisi paling atas dalam rantai makanan. Dengan banyaknya manusia memelihara binatang buas, hal ini akan membuat ekosistem terganggu, baik itu di tempat asal binatang buas tersebut maupun di tempat baru tempat binatang buas itu dipindahkan,” jelas Awkarin.
Awkarin juga menegaskan bahwa memindahkan binatang buas ke tempat yang bukan habitatnya seharusnya akan menyebabkan masalah, sama seperti perpindahan penyakit dari binatang tersebut ke tempat baru.
“Perpindahan binatang ke habitat yang tidak semestinya juga menyebabkan perpindahan penyakit dari binatang itu ke tempat yang baru. Masih ingat kasus pandemi yang diduga disebabkan oleh virus dari binatang buas yang masuk ke tubuh manusia? Atau akibat buruk lainnya seperti di suatu daerah yang banyak hama karena predatornya hilang,” tambahnya.
Menurut Awkarin, perpindahan satwa liar ini untuk kepentingan riset sebetulna tidak ada masalah. Namun, memelihara satwa liar di rumah itu juga dapat menyiksa dan mengganggu harimau. Ia juga menambahkan bahwa harimau bisa menjadi stres dan mengalami masalah dalam perkembangbiakan.
“Binatang yang membunuh anaknya biasanya melakukannya untuk melindungi diri atau melindungi anaknya. Tapi sulit dipahami apakah binatang bisa gagal merawat anaknya berkali-kali,” ujar Awkarin.
Unggahan Awkarin mendapat berbagai respons dari netizen. Banyak yang menghujat Awkarin karena dianggap kurang memiliki pengetahuan sebelum menyampaikan pendapatnya.
“Sudahlah, kalau ingin berkomentar lebih baik riset dulu bagaimana cara Alshad merawat harimaunya. Jangan hanya asal komen saja, lebih baik tonton vlog Alshad dari awal memelihara harimau agar lebih paham,” tulis salah satu netizen dengan kritis.
“Apakah artikel ini ditujukan untuk anak SD? Mengapa risetnya lebih dangkal dari artikel Bobo,” tambah netizen lain.
“Karin, sebelum memberikan edukasi atau berkomentar, lebih baik teliti terlebih dahulu agar tidak terkesan membual dan mendapatkan hujatan. Seharusnya pendapat yang ingin disampaikan harus dipelajari secara mendalam,” sahut netizen lainnya.
“Jangan beropini di luar kapasitas dan jangan terlalu sok menjadi pembela satwa. Lebih baik mendalami dulu sebelum menyatakan pendapat, jangan asal-asalan,” tegas netizen.
Editor : RARM
(Ladiestory)