Faktaseleb- Drama Korea “King the Land” mendapat kecaman keras setelah menayangkan episode terbarunya. Protes muncul ketika drama ini menampilkan karakter Pangeran Arab yang suka minum dan dikelilingi oleh wanita.
Sejak awal penayangannya, “King the Land” telah menjadi salah satu drama Korea yang populer dengan rating yang tinggi. Drama ini dibintangi oleh Yoona SNSD dan Junho 2PM, dan berhasil mencuri perhatian penonton dengan alur komedi romantis yang lucu dan ringan.
Namun, ketika episode ketujuh drama ini ditayangkan pada Minggu (09/07/2023) malam, muncul cameo dari Anupam Tripathi, seorang aktor asal India, yang memerankan karakter Pangeran Arab bernama Pangeran Samir.
Anupam Tripathi sebelumnya dikenal melalui perannya sebagai Ali Abdul dalam serial “Squid Game”.
Banyak netizen yang menyukai karakter Pangeran Samir, terutama karena melihat kembalinya Anupam Tripathi di layar kaca dan beberapa referensi kecil mengenai “Squid Game”.
Namun, sebagian netizen lainnya merasa marah karena karakter Pangeran Arab digambarkan dengan tidak sopan dan tidak sesuai dengan fakta. Dalam salah satu adegan, saat karakter Junho menelepon Pangeran Samir untuk mengajaknya datang ke hotel, sang Pangeran digambarkan berada di bar yang dikelilingi oleh wanita.
Episode ini membuat banyak netizen merasa bahwa penampilan karakter Pangeran Samir menghina orang Arab. Mereka tidak hanya marah karena seorang aktor India memerankan karakter orang Arab, tetapi juga merasa geram karena “King the Land” menggambarkan orang Arab dengan cara yang tidak sopan, memasukkannya ke bar dengan banyak wanita yang menyentuhnya.
Netizen Arab merasa tersinggung dan kecewa dengan tindakan JTBC yang memicu munculnya stereotip terhadap orang Arab dan representasi yang ofensif dalam episode tersebut.
Banyak akun di media sosial, seperti Twitter, mengekspresikan kemarahan mereka dan menuntut permintaan maaf dari JTBC.
Komentar-komentar kemarahan juga meluap di postingan terbaru “King the Land” di laman Instagram Netflix Korea.
Banyak netizen yang meminta penghapusan adegan tersebut dan meminta JTBC untuk meminta maaf atas kontroversi ini, namun hingga saat ini belum ada tanggapan dari agensi terkait.
Kecaman ini menunjukkan pentingnya penggarapan karakter dengan penuh kehati-hatian dalam drama atau film agar tidak menyinggung atau memicu stereotip negatif terhadap suatu kelompok etnis atau budaya.
Hal ini juga menjadi pengingat bagi industri hiburan untuk lebih sensitif terhadap representasi yang adil dan menghormati keberagaman masyarakat.
(wolipop.detik.com/yoursay.suara.com)