Faktaseleb-Dunia musik kehilangan seorang ikonik penyanyi, Sinead O’Connor, yang meninggal dunia pada usia 56 tahun pada Rabu (26/7/2023). Meskipun pihak keluarga tidak mengungkap penyebab kematian, Sinead O’Connor telah membuka diri tentang perjuangannya melawan gangguan mental dan masa kecilnya yang penuh gejolak.
Terlahir dari keluarga Katolik Roma di Glenageary, County Dublin, Sinead O’Connor menghadapi perceraian orangtuanya dan hidup dalam lingkungan yang penuh kekerasan dan penyalahgunaan, baik fisik maupun seksual dari ibunya.
“Itu merupakan kekerasan fisik, yang ia lakukan secara seksual,” katanya
Dia menceritakan pengalaman pahit tersebut pada tahun 2012 dan meskipun telah mengalami trauma, dia memilih untuk memaafkan ibunya karena menyadari bahwa ibunya sedang tidak sehat secara mental.
Pada usia 13 tahun, Sinead O’Connor berhasil melarikan diri dan tinggal bersama ayahnya yang memberinya lingkungan yang lebih stabil. Namun, masalah tidak berhenti di situ. Dia berulah dengan perilaku seperti mengutil dan bolos sekolah, bahkan dikirim ke rumah sakit jiwa Magdalena selama 18 bulan.
“aku tidak mungkin akan mengalami kepanikan, teror, dan penderitaan seperti yang aku alami dulu di tempat itu,” katanya kepada SPIN pada tahun 1990.
Pada tahun 2000, Sinead O’Connor didiagnosis dengan gangguan bipolar dan menjalani pengobatan. Namun, perjuangannya dengan masalah mental tidak berhenti di situ. Dia juga menghadapi sindrom stres pascatrauma (PTSD) dan gangguan kepribadian ambang. Terlepas dari tantangan ini, dia tetap terbuka dan berbicara dengan jujur tentang masalah tersebut.
Sinead O’Connor juga pernah mengalami kejadian tragis ketika putranya, Shane, bunuh diri pada tahun 2022. Kehilangan ini menyebabkan Sinead O’Connor merasakan kepedihan yang mendalam. Dia bahkan pernah mencoba bunuh diri lebih dari sekali. Meskipun demikian, dia tetap berbicara dengan penuh haru tentang pentingnya berempati dan mendukung mereka yang mengalami luka emosional.
“Kita harus lebih perduli ,berbelas kasih dan lembut terhadap orang-orang yang kita sayang yang tengah terluka dan rapuh, sekaligus kuat dan hidup. Kita gak boleh merundung mereka yang cukup berani untuk menunjukkan luka-luka mereka,” ucapnya saat itu.
Pada Januari 2022, dia mengalami situasi yang sangat sulit setelah kehilangan putranya. Dia mencari perawatan medis setelah mengunggah serangkaian pesan di Twitter yang mengkhawatirkan, yang menyatakan bahwa dia merencanakan bunuh diri.
“aku telah memutuskan untuk menyusul anak saya. gak ada gunanya hidup tanpa dia. Semua yang aku sentuh, sudah aku hancurkan,“ tulisnya saat itu.
“aku hanya hidup untuknya. Dan sekarang alasanku untuk hidup dia telah pergi,” O’Connor berbagi melalui akun Twitter yang tidak terverifikasi yang ditautkan ke akunnya
Editor : RARM
(Kompas)